Cara Mudah Membuat Efek Parallax
Untuk membuat UX design-nya lebih interaktif, kebanyakan orang menggunakan parallax effect supaya user betah berlama-lama di website.
Pada awalnya, orang-orang menggunakan efek parallax hanya karena mereka bisa, tetapi seiring waktu web designer mulai menggunakannya sebagai alat untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik sehingga dapat membantu menarik perhatian ke konten yang berbeda.
Nah, sebenarnya apa sih, parallax itu? dan bagaimana cara membuatnya ?
Apa Itu Parallax Website?
parallax website adalah desain dengan fitur yang membuat tampilan halaman mengalami transisi saat pengunjung melakukan scrolling dengan mouse. Dalam praktiknya, website yang menggunakan parallax effect akan menampilkan halaman yang terlihat seperti dua dimensi. Jadi, secara otomatis gambar akan bergerak seiring user melakukan scrolling. Untuk membuat UX design-nya lebih interaktif, kebanyakan orang menggunakan parallax effect supaya user betah berlama-lama di website.
Cara Membuat Parallax
Untruk membuat efek paralax pada website sebenarnya cukup menggunakan [CSS]({{ < ref “/post/apa-itu-css” >}}) dengan memanfaatkan property background-attachment. Berikut adalah contoh kode untuk membuat efek paralax :
.parallax {
/* Menggunakan gambar sebagai background */
background-image: url("img_parallax.jpg");
/* atur tinggi secara spesifik */
height: 100%;
/* Buat efek parallax */
background-attachment: fixed;
background-position: center;
background-repeat: no-repeat;
background-size: cover;
}
Selanjutnya kita tinggal memanggil nama class tersebut kedalam Tag HTML .
<div class="parallax"></div>
Untuk membuat efek parallax menjadi lebih menyenangkan kita bisa membuat beberapa background-image yang berbeda dalam satu halaman, sehingga saat pengunjung melakukan scrolling menuju sub-content yang berbeda maka background akan berubah sendiri. Berikut contoh kode untuk membuatnya :
.bgimg-1, .bgimg-2, .bgimg-3 {
position: relative;
background-attachment: fixed;
background-position: center;
background-repeat: no-repeat;
background-size: cover;
}
.bgimg-1 {
background-image: url("img_parallax1.jpg");
height: 100%;
}
.bgimg-2 {
background-image: url("img_parallax2.jpg");
height: 100%;
}
.bgimg-3 {
background-image: url("img_parallax3.jpg");
height: 100%;
}
Cara menngunakannya dalam HTML adalah sebagai berikut :
<div class="bgimg-1">
Tulis Caption atau Paragraf Disini
</div>
<div class="bgimg-2">
Tulis Caption atau Paragraf Disini
</div>
<div class="bgimg-3">
Tulis Caption atau Paragraf Disini
</div>
PERHATIAN ! Beberapa perangkat seluler bermasalah dengan background-attachment: fixed. Namun, kita dapat menggunakan kueri media untuk menonaktifkan efek parallax untuk perangkat seluler:
@media only screen and (max-device-width: 1366px) {
.parallax {
background-attachment: scroll;
}
}
Kelebihan dan Kekurangan Parallax
Tak bisa dimungkiri, parallax website adalah solusi bagi web desainer yang ingin memperlihatkan tampilan website yang ciamik kepada user. Namun demikian, ternyata ada kelebihan dan kekurangan saat menerapkan konsep desain scrolling seperti ini.
Kelebihan
Terlihat Interaktif
Bagaimana tidak, di dalamnya terdapat tampilan visual yang luar biasa sekaligus mengagumkan bagi user yang masuk ke dalamnya. Hal tersebut memungkinkan kamu untuk mengurangi bounce rate dari website-mu.
Berbeda dari yang lain
Saat menerapkan parallax, otomatis tampilan website-mu akan berbeda dari yang lain, bahkan kompetitor sekaligus. Hal ini tentu berpotensi untuk menambah jangkauan user. Sebab, tampilan website menggunakan parallax dapat menarik perhatian banyak orang, terutama user dari kompetitor.
Kekurangan
Tidak SEO-Friendly
Salah satu konsekuensi ketika masang parallax website adalah tidak SEO-Friendly. Situs web dengan parallax sangat sulit untuk dioptimalkan SEO-nya. Pasalnya, kita akan kehilangan metadata dan tag.
Loading jadi lambat
Selain tidak SEO-friendly, menggunakan parallax juga membuat website kita akan mengalami loading yang lambat. Sebab, saat menerapkan parallax, kita akan menampilkan gambar dengan ukuran yang cukup besar sehingga berpotensi membuat website kita lama saat dibuka.
Referensi :